Setelah
berjalan lagi dari tempat ka fauzan kita melewati pinggiran jurang dan itu sangat
licin jadi kita harus berhati-hati dan saling menjaga satu sama lain. Memang
melelahkan dan saking lelah juga ketakutan suara kucing sapun kita berteriak.
Sampai kita melihat satu pocong lagi yang berada di seberang sungai, kita
hampir saja terjatuh lagi dan samping kita itu adalah jurang. Akhirnya kami
sampai di pos terakhir. Sudah ttidak gelap gulita lagi karena matahari mulai
muncul malu-malu dan itu tandanya kita menyudahi permainan jerit malam ini.
Rasanya lega dan sangat menegangkan membuatku ingin pipis. Saat berada di
toilet aku bertemu dengan teman lamaku di SD nama dia adalah Enita. Alin
berkata “kayanya gua sakit deh”. “Lu sakit? Yaudah ayo gua anter ke barak” aku
mengantar alin kebarak. Saat aku keluar dari barak aku berpapasan dengan ka fauzan
rasanya tuh lucu ya. Sepertinya dia sangat lelah terlihat dai suara dan matanya
yang aga mengantuk.
Paginya
kami melakukan outbon, kita dilatih seperti tentara yang harus melewati
terowongan berduri, menaiki tembok kayu, berjalan di atas sebatang kayu yang
bergoyang lalu di bawahnya ada air, harus bergelantungan seperti tarzan untuk
melewati kolam yang sangat kotor, dan yang terakhir harus terjun bebas dari
atas bukit lalu menyelam di sungai yang sangat dingin. Untungnya aku tidak ikut
acara yang terakhir itu karena aku sedang tidak enak badan. Aku lalu kebarak
sendirian dan untungnya teman ku yang bernama Saras tidak ikut outbon. Aku
meminta saras menemaniku kekamar mandi untuk mandi karena aku saat kotor,
basah, dan bau. Setelah aku mandi ka
Windy menyuruh semua orang yang sedang sakit yang berada di barak untuk sarapan.
Aku dan saras membangunkan semua orang untuk sarapan bersama. Aku melihat ka
fauzan mondar mandir membereskan topi dan nametag kita yang berada dilapangan.
Aku tau bahwa dia belum tidur dari tadi malam karena tadi malam OSIS laki-laki
tidaka da yang tidur sama sekali. Setelah semua kegiatan selesai kita semua
berbaris dilapangan dan semua buku yang ada tanda tangannya kafauzan harus
dikumpulkan. Rasanya tuh kesel dan tidak ikhlas mengasihnya.
Setelah kita pulang dri
loji. Semua kakiku terasa patah dan sakit sekali di gerakan. Aku hanya bisa
berbaring di tempat tidur dan untunganya besok libur. Lelah memang tapi aku
mendapatkan banyak pengalaman yang sangat beraharga di situ. Awalnya aku tidak
suka dengan ka fauzan karena pada saat itu aku sedang dekat dengan salah satu
sahabat SMP ku namanya adalah Tiardo. Dia saat perhatian denganku dan kita
hampir saja jadian. Tiardo memang masih ada di pikiranku sedikit. Tapi
kesini-sini sepertinya aku mulai jatuh cinta beneran dengan ka fauzan. Apa ini
karma ya? Entah lah. Aku berteman dengannya di facebook dan twitter. Ternyata
setelah aku sering ngstalk TL twitternya ka fauzan dia orangnnya sangat humoris
dan aku suka itu. Manisnya ka fauzan bisa mengalihkan duniaku.
Semua
hal tentangnya aku suka dan ternyata ka
fauzan sudah punya pacar namanya adalah ka Gina. Ka gina memang sangat cantik
dan baik.
Hari
pertama aku resmi menjadi siswa SMA 1 Soekarno dan untuk pertama kalinya aku
memakai baju putih abu-abu bukan putih biru lagi. Memang masih asing di mataku
semua tentang sekolah ini, sekolah baru ku. Kelas 11 dan 12 pun juga mulai
masuk. Aku sanat malu sekali karena penampilanku masih berbau SMP. Semua mata
sinis menatap kita anak kelas 10. Pembagian kelaspun dimulai takut berpisah
dengan sahabat-sahabatku yang juga bersekolah disini. Betul saja ternyata aku
mendapatkan kelas yang berbeda, aku bingung ingin duduk dengan siapa dan
untunganya aku sekelas dengan sahabat kecilku namanya adalah Hana. Dia adalah
sahabatku sejak aku TK.
Saat
aku memasuki kelas rasanya asing dan semuanya kelihatan pada pendiam. Hanya aku
dan Hana saja yang mondar-mandir keluar karena tidak betah berada di kelas. Aku
dan Hana mencari kelas teman-teman SMP kita yang lain. Saking malasnya berada
di kelas, karena aku bingung kenapa anak-anak disini semuanya diam, apakah
anak-anak disini semuanya pendiam? Apa tidak ada yang bisa diajak gila-gilaan
seperti sahabat-sahabatku di kelas 9 ? Kangen semua teman-temanku di kelas 9
biasanya kita saling main ledek-ledekan, bercanda tawa, saling mengisi, sedih
bersama, kangen wali kelas ku yang ngomongnya lucu karena dia masih medok sunda
dan itu membuat kita merasa seperti ayah kedua di SMP. Apa akan sama seperti
saat aku di SMP tepatnya di kelas 9? Entahlah kita liat saja nanti. Mungkin
sifat asli semuanya masih belum pada keluar.
Sudah
beberapa bulan berlangsung dan disitu aku mulai akrab dengan semuanya. Ternya
kelas ku ini kelas yang sangat bendel dan pastinya sangat berisik. Sekarang aku
punnya sahabat akrab yang bukan dari SMP yang sama namanya adalah Rasti. Semua
hal aku ceritakan padanya, kita selalu bersama-sama saling mengisi dan mungkin
teman-teman satu kelasku yang lain merasa sangat terganggu dengan keberisikan
kita. Kita berdua sangat berisik dan paling narsis dikelas. Webcaman dikelas
mengabadikan momen bersama dengannya. Dia seperti sodara bagiku, kemana-mana
selalu berdua. Entah itu ke kantin, ke toilet, dan main juga berdua. Dia sering
main derumahku menceritakan banyak hal tentang dia dan aku. Orang-orang yang
kita suka, tentang keluarganya, hobinya, cita-citanya, ketawa, menangis bersama
dengannya aku menemukan kembali banyak kebahagiaan seperti di kelas 9 dahulu.
Semua kelemahanku dan kebiasaanku dia pun tau. Hingga pada suatu saat, aku dan
dia merasa semakin jauh. Semakin asing dengannya, aku merasa Rasti yang pernah
aku kenal dulu hilang. Rasti yang berubah 180o, rasti yang tidak
pernah aku kenal lagi. Dia mulai menjauh dariku dan sekarang kita tidak pernah
lagi berdua. Tapi yaudah lah masih banyak yang lebih seru darinnya.
Sekolah
mengadakan lomba antar kelas. Aku, rasti, sari, dan dini mengikuti lomba
bakiyak. Sangat lucu sekali kita berlari satu irama. “Kanan kiri kanan kiri”
dengan semangat kita berkata seperti itu. Awalnya kita menang tetapi kalah
karena pada saat bergantian dengan pria bakiyak prianya malah copot dan itu membuat
kita kalah. Tapi tidak apa-apa yang penting kita semua sudah kompak.
Bersambunggg.....
No comments:
Post a Comment