Wednesday, February 13, 2013

SENIOR HIGH SCOOL (part 2)


Setelah berjalan lagi dari tempat ka fauzan kita melewati pinggiran jurang dan itu sangat licin jadi kita harus berhati-hati dan saling menjaga satu sama lain. Memang melelahkan dan saking lelah juga ketakutan suara kucing sapun kita berteriak. Sampai kita melihat satu pocong lagi yang berada di seberang sungai, kita hampir saja terjatuh lagi dan samping kita itu adalah jurang. Akhirnya kami sampai di pos terakhir. Sudah ttidak gelap gulita lagi karena matahari mulai muncul malu-malu dan itu tandanya kita menyudahi permainan jerit malam ini. Rasanya lega dan sangat menegangkan membuatku ingin pipis. Saat berada di toilet aku bertemu dengan teman lamaku di SD nama dia adalah Enita. Alin berkata “kayanya gua sakit deh”. “Lu sakit? Yaudah ayo gua anter ke barak” aku mengantar alin kebarak. Saat aku keluar dari barak aku berpapasan dengan ka fauzan rasanya tuh lucu ya. Sepertinya dia sangat lelah terlihat dai suara dan matanya yang aga mengantuk.
Paginya kami melakukan outbon, kita dilatih seperti tentara yang harus melewati terowongan berduri, menaiki tembok kayu, berjalan di atas sebatang kayu yang bergoyang lalu di bawahnya ada air, harus bergelantungan seperti tarzan untuk melewati kolam yang sangat kotor, dan yang terakhir harus terjun bebas dari atas bukit lalu menyelam di sungai yang sangat dingin. Untungnya aku tidak ikut acara yang terakhir itu karena aku sedang tidak enak badan. Aku lalu kebarak sendirian dan untungnya teman ku yang bernama Saras tidak ikut outbon. Aku meminta saras menemaniku kekamar mandi untuk mandi karena aku saat kotor, basah, dan bau.  Setelah aku mandi ka Windy menyuruh semua orang yang sedang sakit yang berada di barak untuk sarapan. Aku dan saras membangunkan semua orang untuk sarapan bersama. Aku melihat ka fauzan mondar mandir membereskan topi dan nametag kita yang berada dilapangan. Aku tau bahwa dia belum tidur dari tadi malam karena tadi malam OSIS laki-laki tidaka da yang tidur sama sekali. Setelah semua kegiatan selesai kita semua berbaris dilapangan dan semua buku yang ada tanda tangannya kafauzan harus dikumpulkan. Rasanya tuh kesel dan tidak ikhlas mengasihnya.
Setelah kita pulang dri loji. Semua kakiku terasa patah dan sakit sekali di gerakan. Aku hanya bisa berbaring di tempat tidur dan untunganya besok libur. Lelah memang tapi aku mendapatkan banyak pengalaman yang sangat beraharga di situ. Awalnya aku tidak suka dengan ka fauzan karena pada saat itu aku sedang dekat dengan salah satu sahabat SMP ku namanya adalah Tiardo. Dia saat perhatian denganku dan kita hampir saja jadian. Tiardo memang masih ada di pikiranku sedikit. Tapi kesini-sini sepertinya aku mulai jatuh cinta beneran dengan ka fauzan. Apa ini karma ya? Entah lah. Aku berteman dengannya di facebook dan twitter. Ternyata setelah aku sering ngstalk TL twitternya ka fauzan dia orangnnya sangat humoris dan aku suka itu. Manisnya ka fauzan bisa mengalihkan duniaku. 

 
Semua hal tentangnya aku suka dan ternyata  ka fauzan sudah punya pacar namanya adalah ka Gina. Ka gina memang sangat cantik dan baik.
Hari pertama aku resmi menjadi siswa SMA 1 Soekarno dan untuk pertama kalinya aku memakai baju putih abu-abu bukan putih biru lagi. Memang masih asing di mataku semua tentang sekolah ini, sekolah baru ku. Kelas 11 dan 12 pun juga mulai masuk. Aku sanat malu sekali karena penampilanku masih berbau SMP. Semua mata sinis menatap kita anak kelas 10. Pembagian kelaspun dimulai takut berpisah dengan sahabat-sahabatku yang juga bersekolah disini. Betul saja ternyata aku mendapatkan kelas yang berbeda, aku bingung ingin duduk dengan siapa dan untunganya aku sekelas dengan sahabat kecilku namanya adalah Hana. Dia adalah sahabatku sejak aku TK.
Saat aku memasuki kelas rasanya asing dan semuanya kelihatan pada pendiam. Hanya aku dan Hana saja yang mondar-mandir keluar karena tidak betah berada di kelas. Aku dan Hana mencari kelas teman-teman SMP kita yang lain. Saking malasnya berada di kelas, karena aku bingung kenapa anak-anak disini semuanya diam, apakah anak-anak disini semuanya pendiam? Apa tidak ada yang bisa diajak gila-gilaan seperti sahabat-sahabatku di kelas 9 ? Kangen semua teman-temanku di kelas 9 biasanya kita saling main ledek-ledekan, bercanda tawa, saling mengisi, sedih bersama, kangen wali kelas ku yang ngomongnya lucu karena dia masih medok sunda dan itu membuat kita merasa seperti ayah kedua di SMP. Apa akan sama seperti saat aku di SMP tepatnya di kelas 9? Entahlah kita liat saja nanti. Mungkin sifat asli semuanya masih belum pada keluar.
Sudah beberapa bulan berlangsung dan disitu aku mulai akrab dengan semuanya. Ternya kelas ku ini kelas yang sangat bendel dan pastinya sangat berisik. Sekarang aku punnya sahabat akrab yang bukan dari SMP yang sama namanya adalah Rasti. Semua hal aku ceritakan padanya, kita selalu bersama-sama saling mengisi dan mungkin teman-teman satu kelasku yang lain merasa sangat terganggu dengan keberisikan kita. Kita berdua sangat berisik dan paling narsis dikelas. Webcaman dikelas mengabadikan momen bersama dengannya. Dia seperti sodara bagiku, kemana-mana selalu berdua. Entah itu ke kantin, ke toilet, dan main juga berdua. Dia sering main derumahku menceritakan banyak hal tentang dia dan aku. Orang-orang yang kita suka, tentang keluarganya, hobinya, cita-citanya, ketawa, menangis bersama dengannya aku menemukan kembali banyak kebahagiaan seperti di kelas 9 dahulu. Semua kelemahanku dan kebiasaanku dia pun tau. Hingga pada suatu saat, aku dan dia merasa semakin jauh. Semakin asing dengannya, aku merasa Rasti yang pernah aku kenal dulu hilang. Rasti yang berubah 180o, rasti yang tidak pernah aku kenal lagi. Dia mulai menjauh dariku dan sekarang kita tidak pernah lagi berdua. Tapi yaudah lah masih banyak yang lebih seru darinnya.
Sekolah mengadakan lomba antar kelas. Aku, rasti, sari, dan dini mengikuti lomba bakiyak. Sangat lucu sekali kita berlari satu irama. “Kanan kiri kanan kiri” dengan semangat kita berkata seperti itu. Awalnya kita menang tetapi kalah karena pada saat bergantian dengan pria bakiyak prianya malah copot dan itu membuat kita kalah. Tapi tidak apa-apa yang penting kita semua sudah kompak.
Bersambunggg.....

No comments:

Post a Comment