Sekarang
aku, alis, firli, dan merry punya julukan yaitu tetraMEFA yang artinya tetra
itu 4 dan MEFA itu Merry Eryana Firli dan Alis. Sangat lucu karena diambil dari
bahasa sains. Aku mendapatkan banyak teman disini, banyak hal yang tadinya
belum tau jadi tau. Saling menjaga satu sama lain. Dan ada temanku yang bernama
Septi dan tari, mereka adalah orang yang sangat membuatku selalu menceritakan
ka fauzan.
Entah
kenapa perasaanku kepada ka fauzan menjadi semakin berkembang. Yang awalnya
hanya main-main saja menjadi ngefans dan lama kelamaan suka sehingga sekarang menjadi
sayang. Aku hanya bisa melihatnya dari
kejauhan dan hanya bisa memperhatikannya secara diam-diam. Memang terasa sakit
karena kita tidak bisa menyapa atau berharap dia bisa melihat ku walaupun hanya
sekilas saja.
“Ri.. dua minggu lagi ulangan loh. Kamu kaga
belajar bang ?” Tanya salah satu sahabat baik ku selama di SMA. Namanya Septi
dia satu kelas dengan ku. Septi adalah penasihat cinta ku. Cia.. maksudnya ???
Fauzan menurutku orangnya manis, kocak, jail, rese, dan
dia orangnya jutek kalau belum kenal. Pas aku dapet nomernya si septi dan tari
adalah orang yang ngebuat aku berani buat sms dia. Pada saat itu aku sedang KIR
dan aku menceritakan kalau aku sudah punya nomernya. Awalnya deg degan dan
keringet dinginpun keluar semua. Dengan saran dari mereka akhirnya aku
mengsmsnya. Mereka dua aku julukin penasihat cinta aku.
“Iya sept gampang itu mah bisa
diatur. Kita belajar bareng aja nanti bareng sama tari ya?” aku pun dengan
gampangnya bilang seperti itu .
“Sip dah all” septi pun
menjawab perkataan ku.
Ka fauzan menurut ku adalah orang yang sangat special
dalam hidup ku saat ini. Saat belajar bareng dengan septi aku smsin dia
“Ka…” dengan deg degan aku
memencet tombol di handphone.
Beberapa menit kemudian dia
membalas “Iya kenapa de?”
“Mau smsan boleh” akupun
membalasnya begitu..
Dan seterusnya memang dia jutek, superduper
jutek sama aku. Aku pun sebenernya tidak mau sms dia lagi tapi perasaan aku
yang selalu menyuruh aku untuk smsin dia terus.
“Mau smsan gimana?” ka fauzan
pun membalasnya seperti itu.
“Apaansih nih fauzan ganggu
aja” septi pun langsung berkata seperti itu. Iya memang kita sedang belajar
bersama dikamar aku. Kita sedang berantem mendiskusikan rumus fisika, lalu ka
fauzan sms.
“Lupakan fauzan sebentar.
Lanjutkan lagi” septipun berkata seperti itu dan kita melanjutkan adu bacot
kita tentang rumus fisika.
Semuanya
aku certakan dengan mereka dari mulai perasaan yang menurut aku aneh, galau,
senang, dan sedihpun aku certain ke mereka. Semua cerita tentang ka fauzan.
Smsan sama ka fauzan adalah hal yang membuatku tidak percaya.
“Dia seperti lagu gita gutawa
yang berjudul sempurna : Kau adalah darah
ku, kau adalah jambul ku, kau adalah hidupku lengkapi diri ku, oh sayang ku kau
begitu Fauzan..” Jambul adalah nama pangilanku ke dia. Karena dia dulunya
berjambul dan selalu membereskan jambulnya kalau lagi diam.
Sampai akhirnya saat upacara barisan kelas dia
berdekatan dengan barisan kelas ku. Aku hanya bisa ngeliat dia dari jauh saja.
Saat selesai upacara septi mengajak aku ke kantin dan saat kembali dari kantin aku
bertemu dengannya di koridor depan kelas. Awalnya tidak percaya karena aku
pikir bukan dia. Saat berpapasan….
“Ka fauzan ada salam dari
riri nih” septi berkata di sampingnya sambil menunjuk kearahku.
“Eh iya iya” ka fauzan pun
tersenyum kearah aku.
“Apaansih, boong boong ka” akupun
malu saat ka fauzan tersenyum manis kearah ku.
“Kamu mah ri pake malu, biasa
aja all” septi pun tertawa.
Sudah tinggal seminggu menuju UAS. Masih ada
kontak-kotakan atau aku masih smsan sama ka fauzan, Aku berjalan di koridor
kearah lobby.
“Riiii…..” tari pun
memanggilku dengan kerasnya.
“Apaan sih heboh banget !!” akupun
bingung
“Ternyata kita seruangan sama
kelas dia…” tari pun berteriak kegirangan.
“Dia siapa?” aku pun masih
bingung.
“Ka Fauzan” tari pun menjawab
sambil membisiki.
“Apa? Hahahaha….” Aku pun
girang setengah mati.
Dari situ aku tau kalau seruangan dengannya. Ka fauzan,
memang seruangan tapi kelasnya saja orangnya mah tidak. Hanya terpisahkan nama.
Karena nama asli dia adalah Sigit Fauzan Nadika. Hanya kata (yah) yang bisa aku
sebut. Aku pun berkata kenapa nama aku bukan Sagita Erynia Timago saja. Hemm..
kayanya harus potong tumpeng nih.
Bersambunggg...
Bersambunggg...
No comments:
Post a Comment