Saturday, February 16, 2013

SENIOR HIGH SCHOOL (part 3)


Sekarang aku, alis, firli, dan merry punya julukan yaitu tetraMEFA yang artinya tetra itu 4 dan MEFA itu Merry Eryana Firli dan Alis. Sangat lucu karena diambil dari bahasa sains. Aku mendapatkan banyak teman disini, banyak hal yang tadinya belum tau jadi tau. Saling menjaga satu sama lain. Dan ada temanku yang bernama Septi dan tari, mereka adalah orang yang sangat membuatku selalu menceritakan ka fauzan.
Entah kenapa perasaanku kepada ka fauzan menjadi semakin berkembang. Yang awalnya hanya main-main saja menjadi ngefans dan lama kelamaan suka sehingga sekarang menjadi sayang.  Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan dan hanya bisa memperhatikannya secara diam-diam. Memang terasa sakit karena kita tidak bisa menyapa atau berharap dia bisa melihat ku walaupun hanya sekilas saja.
             “Ri.. dua minggu lagi ulangan loh. Kamu kaga belajar bang ?” Tanya salah satu sahabat baik ku selama di SMA. Namanya Septi dia satu kelas dengan ku. Septi adalah penasihat cinta ku. Cia.. maksudnya ???
            Fauzan menurutku orangnya manis, kocak, jail, rese, dan dia orangnya jutek kalau belum kenal. Pas aku dapet nomernya si septi dan tari adalah orang yang ngebuat aku berani buat sms dia. Pada saat itu aku sedang KIR dan aku menceritakan kalau aku sudah punya nomernya. Awalnya deg degan dan keringet dinginpun keluar semua. Dengan saran dari mereka akhirnya aku mengsmsnya. Mereka dua aku julukin penasihat cinta aku.
“Iya sept gampang itu mah bisa diatur. Kita belajar bareng aja nanti bareng sama tari ya?” aku pun dengan gampangnya bilang seperti itu .
“Sip dah all” septi pun menjawab perkataan ku.
            Ka fauzan menurut ku adalah orang yang sangat special dalam hidup ku saat ini. Saat belajar bareng dengan septi aku smsin dia
“Ka…” dengan deg degan aku memencet tombol di handphone.
Beberapa menit kemudian dia membalas “Iya kenapa de?”
“Mau smsan boleh” akupun membalasnya begitu..
 Dan seterusnya memang dia jutek, superduper jutek sama aku. Aku pun sebenernya tidak mau sms dia lagi tapi perasaan aku yang selalu menyuruh aku untuk smsin dia terus.
“Mau smsan gimana?” ka fauzan pun membalasnya seperti itu.

“Apaansih nih fauzan ganggu aja” septi pun langsung berkata seperti itu. Iya memang kita sedang belajar bersama dikamar aku. Kita sedang berantem mendiskusikan rumus fisika, lalu ka fauzan sms.
“Lupakan fauzan sebentar. Lanjutkan lagi” septipun berkata seperti itu dan kita melanjutkan adu bacot kita tentang rumus fisika.
Semuanya aku certakan dengan mereka dari mulai perasaan yang menurut aku aneh, galau, senang, dan sedihpun aku certain ke mereka. Semua cerita tentang ka fauzan. Smsan sama ka fauzan adalah hal yang membuatku tidak percaya.
“Dia seperti lagu gita gutawa yang berjudul sempurna : Kau adalah darah ku, kau adalah jambul ku, kau adalah hidupku lengkapi diri ku, oh sayang ku kau begitu Fauzan..” Jambul adalah nama pangilanku ke dia. Karena dia dulunya berjambul dan selalu membereskan jambulnya kalau lagi diam.
 Sampai akhirnya saat upacara barisan kelas dia berdekatan dengan barisan kelas ku. Aku hanya bisa ngeliat dia dari jauh saja. Saat selesai upacara septi mengajak aku ke kantin dan saat kembali dari kantin aku bertemu dengannya di koridor depan kelas. Awalnya tidak percaya karena aku pikir bukan dia. Saat berpapasan….
“Ka fauzan ada salam dari riri nih” septi berkata di sampingnya sambil menunjuk kearahku.
“Eh iya iya” ka fauzan pun tersenyum kearah aku.
“Apaansih, boong boong ka” akupun malu saat ka fauzan tersenyum manis kearah ku.
“Kamu mah ri pake malu, biasa aja all” septi pun tertawa.
            Sudah tinggal seminggu menuju UAS. Masih ada kontak-kotakan atau aku masih smsan sama ka fauzan, Aku berjalan di koridor kearah lobby.
“Riiii…..” tari pun memanggilku dengan kerasnya.
“Apaan sih heboh banget !!” akupun bingung
“Ternyata kita seruangan sama kelas dia…” tari pun berteriak kegirangan.
“Dia siapa?” aku pun masih bingung.
“Ka Fauzan” tari pun menjawab sambil membisiki.
“Apa? Hahahaha….” Aku pun girang setengah mati.
            Dari situ aku tau kalau seruangan dengannya. Ka fauzan, memang seruangan tapi kelasnya saja orangnya mah tidak. Hanya terpisahkan nama. Karena nama asli dia adalah Sigit Fauzan Nadika. Hanya kata (yah) yang bisa aku sebut. Aku pun berkata kenapa nama aku bukan Sagita Erynia Timago saja. Hemm.. kayanya harus potong tumpeng nih.

                Bersambunggg...

 

No comments:

Post a Comment