Thursday, March 21, 2013

SENIOR HIGH SCHOOL (part 5) - tamat


“Iyaa?” dia pun membalas pesan ku. Aku kira dia akan tetap jutek, eh tapi…
“Mau smsan aja, ganggu ga?” aku pun membalasnya seperti itu”
“Nggak sih J” dia pun membalas dengan senyuman. Ih waw ? Senyumin aku? Ga percaya. Dapet angin apa ya dia ?
“Kaka lagi apa emang?” aku pun membalas seperti itu.
“Lagi duduk aja. Sedirinya?” Untuk pertama kalinya dia membalas seperti itu. Apa? Dia nanya kaya gitu ke aku? Ga percaya sumpah.
 Dia juga memberitahukan bahwa dia sedang futsal. OMG dia ngasih tau semuanya ke aku. Apa dia udah mulai ngerespon aku ya? Apa gara-gara dia sering ngeliatin aku, mangkannya jadi terpesona sama aku. Cuman dia dong kali ya yang tau. Haha…
 
Karena satu minggu itu. Semua jadi terasa lebih dekat. Lebih dekat lagi dengannya. Setelah beberapa minggu liburan semester 1. Aku sudah mulai masuk sekolah. Saat classmeet dia bermain volley. Apa dia main volley? lucunya dia tidak terlalu bisa bermain volley. Ada temannya yang bernama ka Bayu dia sangat jago sekali bermain volley. Ka fauzan ga pernah mau di depan. Aku hanya bisa tertawa karena dia sangat lucu saat kepeleset. Semua gerak geriknya saat bermain volley sangat lucu dan mengocok perut aku, tari dan septi. Itu adalah salah satu pesona dia, dia selalu membuatku tertawa dan anehnya aku tidak pernah ilfil ataupun malu sama sekali.
Pada saat dia selesai ka fauzan duduk di depan musolah sekolah. Karena aku ingin ke toilet akupun otomatis lewat didepannya dan tanpa di duga di berkata “hay” tapi sampai sekarang aku masih tidak percaya karena suara itu samar-samar.  Ternyata septi suka dengan ka bayu. Aku pun meminta nomer ka bayu ke ka fauzan. Saat itu ka fauzan mengirimkan nomer ka bayu. Dan lucunya pada saat itu sedang hujan, ternyata dia sedang bermain hujan-hujanan. Aku kasihan sekali padanya karena saat berangkat sekolah dia kehujanan di jalan dan pasti bajunya basah kuyup.
Saat ingin istirahat. Aku dan septi ingin ke kantin ternyata ada ka fauzan. Akupun langsung kabur dan tidak mau ketemu dengannya, karena malu septi menarik tanganku lalu berteriak ayo riri ayo. Ka fauzan pun mendengar perkataan mereka. “Mana riri?” kata teman aku. “Noh pergi tadi” kata tari. Dan dengan kagetnya ka fauzan pun berkata “Yah jangan pergi dong”. Apa dia berkata seperti itu rasanya aku pengen terbang tinggi ke angkasa. Dua hari berikutnya dia ternyata sakit. Aku langsung mengirim pesan padanya dan menanyakan kabarnya. Sekaligus memberikan semangat agar dia cepat sembuh.
“ka..” dengan sangat hawatir
“Iyaaa?” dia pun membalas seperti biasanya
“Mau smsan nih ka. Boleh?” aku membalasnya.
Iyaa boleh. Tapi kalau ga di bales maaf ya soalnya lagi gaenak badan” diapunmembalas sms ku.
“Lagi sakit emang? Sakit apa?” akupun membalasnya dengan pura-pura tidak tau.
“iya nih. Cuman pusing aja ko” diapun membalasnya aga lama.
“Owalah.. gws ya ?”
“Iya, makasih ya ?”
“Iya sama-sama. Ciee.. yang mau kebandung? Oleh-oleh bisa kali”
Selang beberapa jam dia baru membalasnya “Emang kapan ke bandungnya?”
“Ga tau emang?” dalam hatiku nih orang odong banget ya.
“Ga tauuuu…”
“Kan senin study campus, kebandung. Gimana sih odong banget deh” Kitapun bercakapcakap lewat pesan singkat sampai lamanya.

MR . S

Dia adalah laki-laki sempurna di mataku. Semua tentang dia teringat jelas di otakku, semua gerak-geriknya membuatku tak bisa melupakannya. S seperti lambang superman yg sangat aku sukai. S seprti penyelamat hatiku. S segalanya bagiku. Dia adalah MR.S . Cara dia melihatku dengan diam-diam membuatku semakin menyukainya. Sikap dia yang dingin yg membuatku semakin penasaran.