“Iyaa?” dia pun membalas
pesan ku. Aku kira dia akan tetap jutek, eh tapi…
“Mau smsan aja, ganggu ga?” aku
pun membalasnya seperti itu”
“Nggak sih J” dia
pun membalas dengan senyuman. Ih waw ? Senyumin aku? Ga percaya. Dapet angin apa
ya dia ?
“Kaka lagi apa emang?” aku
pun membalas seperti itu.
“Lagi duduk aja. Sedirinya?”
Untuk pertama kalinya dia membalas seperti itu. Apa? Dia nanya kaya gitu ke aku?
Ga percaya sumpah.
Dia juga memberitahukan bahwa dia sedang
futsal. OMG dia ngasih tau semuanya ke aku. Apa dia udah mulai ngerespon aku
ya? Apa gara-gara dia sering ngeliatin aku, mangkannya jadi terpesona sama aku.
Cuman dia dong kali ya yang tau. Haha…
Karena
satu minggu itu. Semua jadi terasa lebih dekat. Lebih dekat lagi dengannya.
Setelah beberapa minggu liburan semester 1. Aku sudah mulai masuk sekolah. Saat
classmeet dia bermain volley. Apa dia main volley? lucunya dia tidak terlalu
bisa bermain volley. Ada temannya yang bernama ka Bayu dia sangat jago sekali
bermain volley. Ka fauzan ga pernah mau di depan. Aku hanya bisa tertawa karena
dia sangat lucu saat kepeleset. Semua gerak geriknya saat bermain volley sangat
lucu dan mengocok perut aku, tari dan septi. Itu adalah salah satu pesona dia,
dia selalu membuatku tertawa dan anehnya aku tidak pernah ilfil ataupun malu
sama sekali.
Pada
saat dia selesai ka fauzan duduk di depan musolah sekolah. Karena aku ingin ke
toilet akupun otomatis lewat didepannya dan tanpa di duga di berkata “hay” tapi
sampai sekarang aku masih tidak percaya karena suara itu samar-samar. Ternyata septi suka dengan ka bayu. Aku pun
meminta nomer ka bayu ke ka fauzan. Saat itu ka fauzan mengirimkan nomer ka
bayu. Dan lucunya pada saat itu sedang hujan, ternyata dia sedang bermain
hujan-hujanan. Aku kasihan sekali padanya karena saat berangkat sekolah dia
kehujanan di jalan dan pasti bajunya basah kuyup.
Saat
ingin istirahat. Aku dan septi ingin ke kantin ternyata ada ka fauzan. Akupun
langsung kabur dan tidak mau ketemu dengannya, karena malu septi menarik
tanganku lalu berteriak ayo riri ayo. Ka fauzan pun mendengar perkataan mereka.
“Mana riri?” kata teman aku. “Noh pergi tadi” kata tari. Dan dengan kagetnya ka
fauzan pun berkata “Yah jangan pergi dong”. Apa dia berkata seperti itu rasanya
aku pengen terbang tinggi ke angkasa. Dua hari berikutnya dia ternyata sakit.
Aku langsung mengirim pesan padanya dan menanyakan kabarnya. Sekaligus
memberikan semangat agar dia cepat sembuh.
“ka..”
dengan sangat hawatir
“Iyaaa?”
dia pun membalas seperti biasanya
“Mau
smsan nih ka. Boleh?” aku membalasnya.
Iyaa
boleh. Tapi kalau ga di bales maaf ya soalnya lagi gaenak badan” diapunmembalas
sms ku.
“Lagi
sakit emang? Sakit apa?” akupun membalasnya dengan pura-pura tidak tau.
“iya
nih. Cuman pusing aja ko” diapun membalasnya aga lama.
“Owalah..
gws ya ?”
“Iya,
makasih ya ?”
“Iya
sama-sama. Ciee.. yang mau kebandung? Oleh-oleh bisa kali”
Selang
beberapa jam dia baru membalasnya “Emang kapan ke bandungnya?”
“Ga
tau emang?” dalam hatiku nih orang odong banget ya.
“Ga
tauuuu…”
“Kan
senin study campus, kebandung. Gimana sih odong banget deh” Kitapun
bercakapcakap lewat pesan singkat sampai lamanya.
Hari
ini ka fauzan study campus ke bandung dan besok aku study campus ke depok dan
puncak bogor. Aku menyiapkan semua barang-barang yang di butuh kan untuk study
campus karena kita harus menginap selama semalam di wisma puncak bogor. Untuk
pertama kalinya besok aku ke UI dan IPB. Pengalaman berharga dan mungkin hanya
sekali seumur hidup. Aku mempersiapkan baju tidur, baju kelas, baju olahraga,
alat salat, alat mandi, makanan ringan untuk di perjalanan, dan obat-obatan
pribadi. Aku tidak sabar menunggu besok. Jadi inget kejadian tadi pagi saat ka
fauzan melihatku dari tengah lapangan saat aku berjalan melewati loby dan
menuju kelas ku yang berada tepat di pinggir lapangan. Terlihat sepertinya dia
masih sakit karena mungkin dia baru sembuh sakit. Aku berdoa semoga dia selamat
sampai tujuan dan semoga dia tidak sakit dalam perjalanan nanti.
Saat
matahari pagi mulai muncul dengan malu malu. Aku sudah siap berangkat ke
sekolah. Memang hari itu masih sangat gelap karena baru jam 05.30 WIB kita
harus sudah berkumpul jam segitu karena kita berangkat jam 06.00 WIB . Saat aku
sudah sampai sekolah terlihat semua murid kelas 10 sudah baris rapih
dilapangan. Akupun langsung ikut berkumpul dengan semua teman-teman sekelasku.
Ternyata
aku mendapat bis 1, memang kelas kita dipisah. Semuaya sibuk dengan barang
bawaannya. Saat kita semua diarahkan untuk masuk kemobil aku lagsung duduk di
belakang dengan Hana. Saat sudah berangkat kita bercanda tawa dan ada yang
memaikan music karena ada yang membawa gitar. Kita bersendaw guraw sampai tidak
terasa kalau kita sudah sampai di UI. Saat bis kita pertamakali memasuki UI
hanya kata waw saja yang ada di pikiranku. UI ternyata sangat besar dan campus kuning
yang semua orang mengidam idamkan masuk situ aku datangi. Sangat luas sekali,
itu adalah pengalaman menakjudkan yang pernah aku rasakan. Aku langsung
mengambil gambar dan mengabadikannya.
Setelah
dari UI kita pergi ke IPB. Ternyata IPB sangat besar dan sangat sejuk. Kita
salat di masjid IPB lalu melanjutkan makan bersama. Saat duduk di sebuah
ruangan aku merasa seperti anak kuliahan karena bangkunya yang naik seperti
dalam kuliah. Saat kita mendengarkan keunggulan dari campus IPB ini aku sangat
tertarik sekali karena aku ingin mengambil fakultas ekologi manusia dan
mengambil jurnalistik. Saat di IPB aku menemukan tujuan hidupku stelah lulus
SMA nanti. Setelah dari IPB kita menuju penginapan di puncak.
Pada
saat perjalanan menuju penginapa kita bercanda, bernyanyi bersama, dan ternyata
kelas kita belum membuat yel-yel kelas yang akan dinyanyikan nanti malam saat
acara lomba yel-yel kelas. Kita lalu membuat yel-yel kelas di dalam bis saat
menuju penginapan, penuh dengan tawa karena semua saling mengeluarkan ide dan
semua tertawa dengan serunya saat sudah mendapatkan yel-yel kelas. Sambil di
iringi gitar dan bertepuk tangan kita menyanyikan yel-yel kelas yang baru saja
kita dapatkan saat perjalanan menuju penginapan.
·
Setelah
sampai penginapan aku dan teman-temanku mencari kamar kita. Setelah dapat kita
langsung menuju kamar kiata dan ternyata kita mendapat kamar di atas lalu
ternyata sampingnya dalah rumah kosong. Tapi kami bisa saja, setelah kita salat
berjamaah dan mengaji di kamar rasanya lega dan rasa takut sudah mulai
berkurang. Kita langsung menuju aula wisma ini. Kita bercanda ria sampai lupa
kalau kita belum makan malam. Katanya makanan sudah habis semua, apa? Terus
kita mau makan apa. Kita lalu kebawah menuju tempat makan dan mencari makanan ternyata
masih ada. Kita makan bersama, itu adalah pengalaman pertamaku makan bersama
teman baruku di SMA tepatnya di kelas 10.
Setelah
selesai makan kita menuju ke aula lagi. Di aula ada acara lomba yel-yel dan
setiap kelas menampilkan satu penampilan. Giliran kelas ku menyanyikan yel-yel
yang baru saja kita dapat tadi. Dengan suara lantang kita menyanyikannya sambil
bertepuk tangan dan berteriak dengan kerasnya merasakan keseruan juga
kekompakan kita. Acarapun terus berjalan hingga larut malam, saat acara sudah
selesai kita pulang ke penginapan masing-masing. Saat sampai di kamar kita
bercanda dan saling meledek satu sama lain tentang cowo yang sangat aneh di
kelas. Semua tertawa sampai terbahak bahak. Tiba tiba….
“Tariiiiii…..” dengan
kerasnya rasti berteriak dai bawah memanggil tari.
Aku langsung keluar dari
kamar dan berkata padanya “Ada apa?”
“gua butuh tari. Mana tari ?
sini turun” rasti pun seperti ketakutan.
“Tarrrr… dipanggil tuh” aku
menuju kamar sambil memanggil tari. Taripun turun dan menanyakan ada apa.
“Tolong matiin keran dong”
rastipun berkata dan ketakutan dimukanya pun semakin jelas.
Saat
semua berkumpul di ruang tv rasti berkata “Tadi kerannya nyala sendiri”
Semuapun mulai ketakutan dan panik. “Udah telpon guru aja” semuapun berkata
seperti itu. Rastipun parno dan senceritakan hal-hal yang membuat mereka panik.
Rasti mengusulkan untuk tidak tidur saat malam. Suasana disitu sangat mencekam
dan menegangkan karena semua ketakutan juga sangat panik ingin pulang.
Lalu
hampir semua tidur diruang tv, kecuali kita yang satu kamar aku, tari, septi,
firli, alis, mery, dian, desy dan Miranda. Saat semua orang dibawah pada
ketakutan kita malah ke atas ke kamar kita dan di situ bukannya kita ketakutan
kita malah ketawa-tawa membicarakan hal-hal konyol yang ada di kelas.
Kita
semua dengan bahagiannya tertawa bersama dan melupakan hal-hal yang menyeramkan
tadi. Saat kita mulai tidur si alis malah mengajak kita makan jadi tidak jadi
tidur. Kita mengemil dan pesta makanan dikamar. Saat semua orag dibawah sedang
ketakutan karena parnonya mereka kita malah bersenang-senang diatas dan
berpesta makanan. Saat semua sudah lelah kita tidur dan saat baru saja menutup
mata kita desy berteriak “Aaaa…. Dia sms” siapa lagi kalau bukan mantannya.
Kita curhat dan membicarakan siapa yang kita suka saling mengungungkapkan isi
hati kita masing-masing. Aku kasihan dengan Miranda karena dia sudah tidur dan
kita semua masih berisik, tetapi Miranda malah masih asik tidur. Saat sudah
terlelap ternyata aku belum bisa tidur, aku tidak mengantuk dan badan aku pegal
semua. Udarapun semakin dingin, kaki terasa beku dan urat-urat terasa pegal.
·
Sudah
jam 03.00 WIB dini hari aku bangun dan membangunkan tari juga Miranda. Aku
meminta mereka mengantarkanku kebawah. Aku lalu pindah kekamar rasti dan mereka
semua ternyata tidur dibawah. Dengan anehnya mereka berempat bisa muat tidur
disitu. Padasaat itu hujan dan udara sangat dingin karena itu di daerah puncak.
Beberapa saat aku pindah lagi kekamar aku membangunkan semua orang dari
tidurnya dan semuanya pun terbangun karena aku sangat berisik.
Kita siap untuk shalat
berjamaah dimusolah wisma. Saat keluar dari rumah udara sangat membuat kita
menggigil dan tanahnyapun masih basah karena guyuran hujan tadi malam. Selesai salat kita kembali ke rumah kita dan
aku berharap bisa melihat matahari terbit nanti. Saat aku membuka balkon rumah
pemandangannya ternyata sangat indah dan kita langsung mengabadikan pemandangan
dari atas balkon rumah kita. Ternyata matahari tidak muncul karena tertutupi
oleh mendung dan kabut tebal. Padahal aku sangat menunggu momen ini aku sangat
kecewa. Kita lalu membereskan kamar kita kerena kita ingin pergi ke taman bunga
lalu sehabis itu kita pulang
Saat perjalanan ketaman bunga melewati
hamparan kebun teh dan di selubungi kabut tebal. Saat melewati kebun teh
rasanya aku ingin turun dan ber foto di situ, sejak dulu aku ingin sekali ke
kebun teh tetapi tidak pernah kesitu. Melewati kabut yang sangat tebal karena
kita kepuncak pas. Jalanan hampir tidak terlihat dan jalananya pun berkelok
kelok. Sesampainya di taman bunga kita langsung di tugaskan untuk menulis
jenis-jenis tanaman yang ada di situ. Kita ber jalan-jalan mengelilingi taman
bunga sambil mengabadikan momen dengan berfoto bersama. Semua terasa sangat
bahagia walaupun hanya di taman bunga tetapi kebersamaan yang dicari.
Aku,
yogi, septi, alis, firli dan mery memasuki labirin, kita sangat kebingungan dan
mencoba mencari jalan keluar. Kita menerobos labirin karena kita frustasi tidak
juga bisa keluar dan selalu mendapat jalan buntu. Lalu aku, septi, firli, dan
desy menaiki mobil yang membawa kita mengelilingi taman bunga tersebut.
Saat
perjalanan pulang kita bernyanyi bersama dengan kerasnya bercanda tawa bersama.
Sampai di tempat istirahat kita membeli minuman hangat agar rasa pusing hilang.
Lalu saat melanjutkan perjalanan kita beryanyi bersama lagi menyanyikan
lagu-lagu yang sangat kita sukai. Tertawa terbahak-bahak sangat menyenangkan.
Malampun tiba kita masih dalam perjalanan pulang dan masih terjebak macet.
Semuanya tidak terasa, perjalanan yang sangat jauh karena kita harus melewati
bandung.
·
Saat aku sampai dirumah, aku mencoba mengirim
pesan ke ka fauzan dan ternyata tidak membalas. Sekarang dia berbeda. Berbeda
180 derajat. Semua pesanku sekarang tidak pernah dia bales lagi.
Sepertinya allah mengabulka doa ku, karena pada saat itu aku berdoa “Ya allah kalau memang dia yang terbaik
untuk ku tolong dekatkanlah. Dan kalau dia bukan yang terbaik untukku tolong
jauhkanlah.” Sekarang dia mulai semakin jauh dari ku. Dia juga sudah tidak
pernah terlihat lagi di sekolah. Dia sudah tidak perduli lagi, sudah tidak
pernah ngeliatin aku lagi. Hanya kenangan yang terakhir saat dia mau ke bandung
dia melihatku dari tengah lapangan. Memandangiku seakan itu yang terakhir
baginya.
TAMAT.....
No comments:
Post a Comment